Nasional, Jakarta - Pengacara Anton Taufik membeberkan bahwa tersangka korupsi e-KTP KPK Periksa Elza Syarief untuk Tersangka E-KTP Markus Nari

Pencarian BAP atas nama Miryam dan Markus pun dimulai. Pada 12 Maret 2017, Anton mendatangi Pengadilan Tipikor Jakarta. Ia menelepon Panitera Pengadilan Tipikor Siawanti untuk meminta mencarikan salinan BAP dua orang itu. Pencarian BAP dilakukan usai terdakwa Irman dan Sugiharto menjalani sidang dakwaan pada 9 Maret 2017.

Menurut Anton, Siswanti bersedia mencarikan BAP Markus dan Miryam dengan imbalan Rp 2 juta. Pada 14 Maret 2017, Anton pun mengambil salinan BAP tersebut. “Besoknya saya telepon Pak Markus, bahwa BAP sudah ada,” kata Anton.

Pada 15 Maret 2017, Anton dan Markus bertemu di FX Senayan. Pada pertemuan itu, Anton menyerahkan dua berkas BAP tersebut ke Markus Nari. Selain itu, Markus juga telah menyerahkan duit US$ 10 ribu kepada Anton sebagai uang bantu-bantu.
Simak : Diperiksa KPK untuk Markus Nari, Diah Anggraeni Irit Bicara

Selang dua hari, pada 17 Maret 2017, Markus Nari menghubungi Anton untuk meminta menyerahkan BAP Miryam ke Elza Syarief. Elza adalah kuasa hukum Miryam pada perkara e-KTP.

Penyerahan salinan BAP Miryam ke Elza dilakukan Anton sendiri di kantor Elza. Saat itu Miryam sudah berada di kantor Elza. Kondisi salinan BAP saat itu sudah ada coretan-coretan dan stabilo warna kuning.

Anton mengaku tidak mengetahui dan mencoret-coret salinan BAP itu. Ia hanya menstabilo keterangan dalam BAP yang menyebutkan ada aliran duit e-KTP ke Markus Nari.

DANANG FIRMANTO